Mengapa Apron Radiologi Wajib Di Periksa?

·

·

Mengapa Apron Radiologi Wajib Di Periksa?

Apron pelindung timbal (lead apron) adalah alat pelindung yang dirancang untuk melindungi tubuh dari paparan sinar-x. Apron ini biasanya digunakan oleh pasien, teknisi radiologi, serta tenaga medis selama prosedur radiografi, fluoroskopi,CT scan, dll.  Karena sifat radiasi ionisasi yang berbahaya, apron ini sangat vital dalam mengurangi dosis radiasi yang diterima oleh organ tubuh sensitif seperti kelenjar tiroid, gonad, dan sumsum tulang. Serta dapat menghindari paparan radiasi hambur.

Namun, apron yang rusak atau tidak layak pakai justru bisa meningkatkan risiko paparan radiasi. Oleh karena itu, inspeksi dan perawatan berkala merupakan keharusan, bukan sekadar opsi.

Kapan Apron Radiologi Harus Diperiksa?

Apron timbal harus diperiksa setiap 6 bulan sekali, sesuai dengan pedoman dari berbagai organisasi keselamatan radiasi:

  • International Atomic Energy Agency (IAEA) menyarankan inspeksi rutin terhadap perangkat pelindung radiasi, termasuk lead apron.

  • Health Physics Society (HPS) dan standar rumah sakit di banyak negara, termasuk SNI (Standar Nasional Indonesia), juga menetapkan pemeriksaan setiap 6 atau 12 bulan tergantung intensitas penggunaan.

Metode Pemeriksaan Apron Pelindung

Menurut IAEA Safety Reports Series No. 16 – “Radiation Protection and Safety in Medical Uses of Ionizing Radiation” Agar pemeriksaan apron menyeluruh dan efektif, disarankan menggunakan tiga metode utama:

a. Pemeriksaan Visual

  • Letakkan apron di permukaan datar dan bersih.
  • Periksa apakah ada lubang, benjolan, kerutan, atau deformasi lainnya.
  • Pastikan semua komponen seperti velcro, gesper, dan jahitan masih kokoh dan tidak rusak.

b. Pemeriksaan Taktis

  • Raba permukaan apron untuk mendeteksi area tipis, robek, atau kusut.
  • Gantung apron dan letakkan tangan di belakangnya sambil meraba bagian depan untuk mengecek ketidakteraturan.
  • Tandai area yang mencurigakan untuk pengujian lebih lanjut menggunakan x-ray.

c. Pemeriksaan Menggunakan X-ray

  • Ambil radiograf apron, terutama di area yang sudah ditandai.
  • Cek hasil gambar apakah ada garis gelap, bercak tidak teratur, atau area tembus radiasi yang menunjukkan adanya cacat struktur timbal. 

Contoh Kerusakan

  • Area KUNING –Menunjukkan kecacatan atau ketidakteraturan struktural, seperti: Lipat berlebihan atau kerutan yang bisa menjadi cikal bakal robekan.
    Meskipun belum robek, kondisi ini harus diawasi karena bisa berkembang menjadi kerusakan struktural.
  • Area MERAH – Menunjukkan kerusakan yang signifikan, biasanya berupa: Sobekan atau robekan pada lapisan pelindung timbal (lead layer).
    Tampak sebagai garis putih tidak beraturan, yang berarti radiasi tembus karena bagian tersebut tidak lagi terlindungi.

 

Serta pemeriksaan tambahan:

d. Fluoroskopi – Pemeriksaan Fisik:

  • Letakkan apron di meja.
  • Periksa seluruh item dengan teknik fluoroskopi (misalnya 80 kvp).
  • Area terlindungi akan tampak gelap pada layar.
  • Jangan gunakan pengaturan tegangan tinggi karena dapat menyebabkan radiasi yang tidak perlu

Bagaimana Menentukan Apron Lolos atau Gagal Uji?

Berdasarkan studi “Inspection of Lead Aprons: A Practical Rejection Model” oleh Drs. Pillay dan Stam, berikut kriteria penolakan:

a. Sobekan

  • Sobekan sepanjang lebih dari 5,4 cm = harus ditolak.
  • Sobekan kecil di tepi bisa juga ditolak jika lokasinya berada di area vital.

b. Penipisan

  • Umumnya terjadi karena penggunaan lama.
  • Ditandai dengan bayangan gelap di radiograf.
  • Area tipis dapat memungkinkan radiasi menembus tubuh pengguna.

c. Velcro/Gesper Rusak

  • Komponen pengunci yang tidak berfungsi bisa menyebabkan apron bergeser, mengekspos organ vital.
  • Ini adalah faktor kritis, terutama saat apron digunakan oleh petugas radiologi yang harus tetap aktif bergerak.

d. Kerusakan di Area Organ Vital

  • Jika ditemukan kerusakan lebih dari 1,8 cm di area yang melindungi organ vital seperti tiroid atau gonad, apron harus ditolak.

Dokumentasi dan Pelacakan Inspeksi

Menurut IAEA TECDOC-1334, “Quality Assurance for Diagnostic Radiology Facilities

  • Semua hasil inspeksi harus dicatat dan dilabeli pada apron.
  • Sistem pelacakan seperti UNITRACK atau perangkat lunak manajemen aset medis digunakan untuk:
  • Mengingatkan jadwal uji berkala.
  • Mencatat hasil radiografi dan tindakan perbaikan.
  • Melacak umur pakai apron.

Perawatan dan Penyimpanan yang Benar

Hal yang Harus Dilakukan:

  • Penyimpanan dengan Cabinet Apron sehingga tidak terlipat ataupun tertumpuk.
  • Bersihkan dengan air dingin dan sabun lembut apabila terkena cairan pasien
  • Simpan di tempat kering dan tidak lembap.
  • Tutup velcro sebelum penyimpanan untuk menjaga permukaan kain.

Hal yang Dilarang:

  • Tidak boleh dicuci dengan autoklaf atau mesin pemanas.
  • Tidak boleh diduduki, ditarik paksa, atau terlipat.

Pemeriksaan dan perawatan apron timbal merupakan elemen vital dari sistem proteksi radiasi di fasilitas medis. Apron yang tidak layak pakai dapat menimbulkan bahaya serius bagi pasien maupun petugas medis. Dengan menjalankan inspeksi rutin, dokumentasi teratur, dan perawatan sesuai standar, kita tidak hanya mematuhi regulasi, tetapi juga melindungi keselamatan seluruh pihak.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Kami
Scan the code
Halo!
Ada yang bisa dibantu ? Chat dengan CRO Kami