Jangan Sepelekan! Begini Cara Radiasi Menggerogoti Tulang Anda dalam Jangka Panjang dan Pentingnya APD Radiasi
Radiasi ionisasi memiliki potensi dampak serius bagi kesehatan manusia, terutama jika terpapar dalam jangka panjang. Salah satu organ yang rentan terhadap kerusakan akibat paparan radiasi ini adalah tulang. Artikel ini akan membahas bahaya paparan radiasi ionisasi jangka panjang terhadap tulang, memberikan edukasi, serta menghimbau pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) radiasi.
Dampak Radiasi Ionisasi pada Tulang
Berdasarkan Lembaga National Cancer Institute (NCI) Paparan radiasi ionisasi, bahkan pada dosis rendah namun berkelanjutan, dapat memengaruhi struktur dan fungsi tulang. Beberapa dampak yang mungkin terjadi menurut Journal of Occupational Health and Radiologic Safety, 2019. Sebagai Berikut:
- Peningkatan Risiko Kanker Tulang: Radiasi dapat menyebabkan mutasi pada sel-sel tulang, meningkatkan risiko berkembangnya osteosarkoma atau jenis kanker tulang lainnya. Sel-sel tulang yang terpapar radiasi dapat mengalami kerusakan DNA yang tidak dapat diperbaiki, yang kemudian memicu pertumbuhan sel kanker.
- Osteonekrosis Radiasi: Kondisi ini terjadi ketika pasokan darah ke tulang terganggu akibat kerusakan pembuluh darah oleh radiasi, menyebabkan kematian jaringan tulang. Hal ini seringkali ditemukan pada tulang yang berada di area yang terpapar radiasi dosis tinggi, seperti pada pasien yang menjalani radioterapi. Gejalanya bisa berupa nyeri, keterbatasan gerak, dan bahkan fraktur patologis.
- Penurunan Kepadatan Tulang (Osteoporosis): Paparan radiasi dapat mengganggu keseimbangan antara sel pembentuk tulang (osteoblas) dan sel perombak tulang (osteoklas). Hal ini dapat menyebabkan hilangnya massa tulang lebih cepat dari pembentukannya, sehingga tulang menjadi rapuh dan lebih rentan terhadap patah tulang.
- Gangguan Pertumbuhan Tulang pada Anak-anak: Pada anak-anak dan remaja yang tulangnya masih dalam masa pertumbuhan, paparan radiasi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, deformitas, atau pemendekan tulang. Ini karena sel-sel yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan tulang sangat sensitif terhadap radiasi.
Siapa yang Berisiko?
Mereka yang paling berisiko terhadap paparan radiasi ionisasi jangka panjang adalah individu yang bekerja di lingkungan dengan sumber radiasi, seperti:
- Tenaga Kesehatan: Radiografer, dokter spesialis radiologi, ahli onkologi radiasi, perawat yang terlibat dalam prosedur radiologi intervensi.
- Pekerja Industri Nuklir: Teknisi reaktor nuklir, pekerja di fasilitas pengolahan limbah radioaktif.
- Peneliti: Ilmuwan yang bekerja dengan isotop radioaktif di laboratorium.
- Pasien yang Menjalani Terapi Radiasi: Meskipun bertujuan untuk mengobati kanker, radioterapi juga dapat memiliki efek samping pada tulang di area yang diradiasi.
Pentingnya APD Radiasi
Mengingat potensi bahaya tersebut, edukasi mengenai risiko radiasi dan langkah-langkah pencegahannya menjadi sangat krusial. Salah satu langkah pencegahan menurut International Commission on Radiological Protection (ICRP) adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) radiasi. APD radiasi dirancang khusus untuk mengurangi paparan radiasi ke tubuh, termasuk tulang.
Jenis-jenis APD radiasi yang umum digunakan berdasarkan ICRP Publication 103 – The 2007 Recommendations of the International Commission on Radiological Protection, meliputi:
- Apron Radiologi: Pakaian pelindung yang mengandung timbal untuk memblokir radiasi sinar-X. Sangat penting digunakan untuk melindungi organ vital, termasuk tulang belakang dan panggul.
- Pelindung Tiroid: Melindungi kelenjar tiroid yang sangat sensitif terhadap radiasi.
- Kacamata Anti Radiasi: Mencegah kerusakan pada lensa mata akibat radiasi.
- Sarung Tangan Anti Radiasi: Digunakan untuk melindungi tangan, terutama saat menangani bahan radioaktif atau dalam prosedur intervensi.
- Pelindung Gonad: Penting untuk melindungi organ reproduksi dari kerusakan genetik akibat radiasi.
Penggunaan APD radiasi harus menjadi standar operasional prosedur bagi setiap individu yang bekerja di lingkungan berisiko atau menjalani prosedur medis yang melibatkan radiasi. Selain itu, penting juga untuk menerapkan prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable), yaitu menjaga paparan radiasi serendah mungkin dengan mengurangi waktu paparan, meningkatkan jarak dari sumber radiasi, dan menggunakan perisai yang memadai.
Paparan radiasi ionisasi jangka panjang terhadap tulang bukanlah hal yang bisa diabaikan. Risiko kanker tulang, osteonekrosis radiasi, dan penurunan kepadatan tulang adalah ancaman nyata yang harus dihadapi dengan serius. Oleh karena itu, edukasi yang komprehensif dan disiplin dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) radiasi adalah kunci untuk melindungi diri dari bahaya yang tidak terlihat ini. Ingatlah, keselamatan adalah prioritas utama.
Leave a Reply